Selasa, 12 Oktober 2010

Nokia 2600 Classic

SPESIFIKASI Nokia 2600 Classic

Jaringan: GSM 900/1800 MHz
Dimensi: 109.6 x 46.7 x 12 mm
Berat: 73.2 gram
Display: TFT 56.000 warna, res. 128 x 160 pixel
Kamera: VGA, 640x480 pixel, video
Memory:
Fitur: GPRS, WAP 2.0/xHTML, Java MIDP 2.0, Bluetooth v2.0, SMS, MMS, Email, Stereo FM radio, kalender, kalkulator, Voice memo, Expense manager, T9
Batere: Li-Ion 870 mAh (BL-5)
Standby Time: 580 Jam
Talk Time: 6 Jam


Desain

Memandang perangkat ini dari jauh, sama sekali nggak ada yang istimewa dari penampilannya. Bentuknya standar abis. Namun ketika menggenggam Nokia 2600, hhmmm…boleh lah. Bentuknya yang slim, cukup sesuai dengan tren hape masa kini. Pokoknya, Nokia 2600 cukup nyaman untuk dilesakkan ke dalam kantong celana jeans yang super ketat. Selain itu, supaya nggak cupu-cupu amat, di bagian tengah juga dipasangi list yang ternyata bisa menyala. Lama setelah meninggalkan konsep exchangeable cover pada produk-produknya, pada 2600 Classic, konsep ini dipergunakan kembali. Cover cadangan pun disediakan dalam paket pembelian, supaya konsumen bisa dengan mudah mengganti-ganti casing dalam berbagai suasana. Fitur ini memang selalu menjadi daya tarik bagi produk-produk yang menjamah pasar kelas bawah. Dan sepertinya kalangan low end masih menggemari hape dengan kemampuan seperti ini.

Fitur

Urusan fitur, Nokia 2600 klasik memberikan beberapa fasilitas yang biasanya jarang ditemui pada perangkat low end. Salah satunya adalah Bluetooth. Ya, meskipun nggak dilengkapi dengan A2DP, pengguna tak perlu repot dalam membagi-bagi file gambar ataupun mendapatkan mp3 yang juga bisa digunakan sebagai ringtone dari hape sebelah Selain itu, untuk semakin melengkapi kegiatan multimedia, Nokia juga menyematkan kamera VGA di bagian belakang perangkat ini. Namanya juga peranti low end, paling nggak kan masih bisa buat jeprat-jepret. Kualitas sih nggak terlalu penting, yang utama adalah terlihatnya lubang perekam gambar di bagian belakang bodi.

Meski low end, hape ini juga bisa terhubung dengan internet lho. Tentunya berkat fitur GPRS yang ada di balik casing. Bagi mobilers yang punya account email berbayar, hape ini juga bisa dimanfaatkan untuk menayangkan beragam surat elektronik yang masuk ke dalam inbox.

Kinerja


Dari sisi kinerja, nggak ada hal yang mengecewakan dari perangkat Nokia 2600 Classic ini. Semua bekerja dengan cukup memuaskan. Daya kerja Bluetooth pun cukup lah. Standar dan nggak lemot. Dan yang lumayan asik, mobilers masih tetap bisa melakukan aktivitas berhape pada saat 2600 sedang menerima file melalui Bluetooth. Hanya aja, Nokia 2600 nggak dilengkapi dengan pemutar musik digital. Jadi file-file lagu yang masuk, hanya bisa dimainkan secara satu-persatu, bukan dengan sebuah aplikasi pemutar musik. Sebab, sharing file memang lebih ditujukan untuk kepentingan hape itu sendiri, bukan semi kepuasan pengguna. Seperti untuk ringtone, wallpaper, dan sebagainya.